Dalam Rindu  

Penyerat Hijau

Tubuh menggigil menahan pilu
Mata memejam nikmati bayangan

Jarak yang memisah wajah, tawa dan canda
Waktu yang belum kita temu untuk bersua rasa

Pada langit ketujuh kita bawa rindu yang ada
Dengan gelora syahdu kita meruang didalamnya

Telephone darimu  

Penyerat Hijau

yang kau sisakan adalah haru selepasnya
mata yang berkaca-kaca
dan tawa ditempatnya

memicu semangat baru
untuk tetap mempertahankanmu
dengan setia jadi lakuku

...Rumah....  

Penyerat Hijau

Ketika lelah terendus
dan gamang memulai
disanalah terdapat bertumpuk-tumpuk tenang

Ketika dingin dan sepi
menjadi keluh
disanalah terdapat pelukan hangat

Ketika bingung memetik ranum
dan sesak membelai
disanalah terdapat buaian sayang orang terdekat

Jumpa kedua  

Penyerat Hijau

Kembali menikmati sore dikota banjarnegara
yang mengapit kenangan
dan mengulas sekelebat kisah

Wajahnya kini tak lagi serupa
atau aku saja yang menilainya dengan beda
sedang sama adalah sebenarnya

Dikota ini terdapat rasa
yang menggantung dihati
membebaniku

Sebentuk rasa yang menggumpal
saat aku sejenak bersinggah
dan kujumpai kau disini.

Sebatas jumpa yang lahirkan rasa
entah suka atau apa
pada nyatanya aku kembali menantinya
berharap ada jumpa untuk yang kedua





Kemana ?  

Penyerat Hijau

Apa yang kita punya, mau di bawa kemana..? sedang disana kamu masih saja menggaris besari egomu.

Di Baliknya  

Penyerat Hijau

Terkadang rindu yang mengganggu ini membuatku terpaku
Didalam bisu semua ragu muncul menghalau yakin yang tengah ku patrikan....

Lelahnya aku menapaki hari sendiri...
Dibaliknya terdapat hati kupasung
Mencoba tepati janji hingga kau kembali

Murung yang temani, tangis yang menghibur,
dan pedih yang menggumuliku
disini di balik hati yang mencoba selalu tersenyum

AKU  

Penyerat Hijau


Cuma sebongkah batu yang tertutupi pohon kecil namun rimbunnya dedaunan yang berwarna hijau menenangkan. Membuatnya tampak menyenangkan

Keras di dalamnya, namun terdapat kerindangan yang menyamankan di sebelahnya...












----------------------
INOKI JULi

Tak ada kabar  

Penyerat Hijau

Di hari kemarin kau tak menitipkan sepatah kata kepada angin untukku
Meniadakan tenang mendatangkan gamang
Menghempaskan kepiluan pada rasa
Membuat tangis kembali terjaga
Dan menidurkan tawa yang terlihat pulas

Kemana sajakah kabar tentangmu

di 15.05  

Penyerat Hijau

Di detik ini aku membuat wadah untuk tulisanku
mencoba berkarya dengan remang dan tenang
yang aku cari kesenangan yang tak perlu aturan...
hanya tulisan .

Hanya kata-kata yang terkadang tak mampu ku ucapkan
maka ku jelmakan menjadi tulisan.

Bukan untuk sebuah pujian atau cacian
Ini hanya sebuah keinginan tanpa bermaksud apa-apa..

Karena aku memang tak memberi apa-apa
dan tak mengharap apa-apa pula


*******************************************************************************************

INOKI

Memulainya  

Penyerat Hijau

Memulai berkata-kata ....
Mencari makna di dalamnya
Dengan segala pola dan imaji yang ada
Semoga saja tercipta karya

Hati hanya punya rasa
Fikir hanya ada tata
Dalam fana
Dalam maya
Dalam seribu lara
Dan seribu asmara

Kata dan makna pasti ada diantaranya






===============================
2. InOki

Hujan Karenamu  

Penyerat Hijau

Di limbungnya hati yang tengah menanti
berpasrah diri adalah sesuatu yang pasti
meski akhir adalah mati

Di sesaknya rindu karena menunggu
candu akan dirimu buat laku yang tabu
meski pilihan adalah malu

Di lenggangnya waktu yang terus kunanti jawab
aku tak temu kamu diantaranya
kau menghilang dengan hujan yang tak pernah berakhir dihati
dengan gugu yang deras dan raung jadi kilatnya