Kepadamu  

Penyerat Hijau


:Setengahku yang masih menjadi harap


dikantung matamu ku lihat gelap dan sayu
menandakan lagi-lagi kau menunda pejam
bergerilya dengan malam menghambur pada laju citamu
berteman inspirasi dan teori di sana kau tenggelam lelap

diwajah kuyu dan kurusmu dengan sebatang rokok
yang selalu kau hisap itu, memacu rindu yang telah penuh
kusimpan pada ruang yang tak bernama
yang disana hanya tersimpan satu nama dan itu tentu namamu

ditawamu yang mengalunkan rindu menawarkan canda
yang hangat memikat menulariku dengan kegilaanmu
menumbuhkan suka yang menjadi rasa pada fikir yang terpajang gambarmu
dimatamu yang sendu itu aku selalu merasa kenyamanan

dipelukmu kurebahkan penat kau gantikan dengan kecupan yang pekat
membasuh keluh yang kadang menumpuk lelah di dalam kisah
dengan lagu ninabobomu yang merdu, terkadang mata berkaca-kaca
menabuh haru yang sering berseru setelah ada temu di antara kita

This entry was posted on 10.21 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 Tanggapan