Post Meridian  

Penyerat Hijau

nurani yang terlupa
kiranya kau telah rebah dalam nalarmu
atau pulas dalam melupa

jika kertas terabai kosong
mungkin ini malam terpendek dari malam sebelumnya
atau hambar meresap tanpa kunang-kunang

fikir bukanlah rasa
rasa bukan apa tanpa makna

sadar
kesadaran memakna pada tindak
dan tindak seutuhnya harus dengan sadar
sebelum sesal menampar
mengalirlah wajar
biar jadi telaga kesaksian
menggenang dan terbaca

bukankah tiap pohon berbuah
atau sengaja buah tak dicipta
supaya tak ada bekas jejak

siang malam adalah pergantian
tanda bahwa waktu tak diam
kenapa tarian waktu kau mainkan
sudah begitukah

atau bagian dari permainan
maaf haruskah selalu
cukupkan langkah kembali
kalau terima kasih

juli sore : agust

This entry was posted on 11.27 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

1 Tanggapan

belantara....
ada pohon yang tinggi menjulang,
ada yang hanya mampu melihat matahari dari bayang-bayang, bahkan
ada yang tak sempat tumbuh sama-sekali.
demikianlah waktu menguasi ruang dan gerak....
sebelum akhirnya benar-benar selesai