singgah di ' YK '  

Penyerat Hijau

pada jantung kota nyamanmu detak selingkar kisah
telah binasa, sekarat terinjak sekat jarak
seraut muka meminta belas iba pada pelepah waktu
beri katup pada airmata agar tak bebas terburai
untuk sejenak menyusuri pesisir malam di kota tuamu

suasana teduh menyapa di sisi ramai jalanan
jejeran gedung-gedung usang saksikan
sepasang kaki berjalan tersaruk-saruk lunglai
raut lusuh kenyang menganyam kenang

setiap sudut angkringan remang
jamukan pekat pahit di segelas susu jahe yang terteguk
aroma pedih kesendirian terbungkus di pincuk-pincuk nasi sambal
lalu lalang bayang temaram
memarkan rindu hinga biru lebam

ada hembus nafasnya menyatu bersama angin
menerpa muka sendu tergugu bersama hening
kelu membeku utuh di rongga-rongga dada
menuju usai lara ingatan jelang sang pagi

This entry was posted on 10.44 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 Tanggapan