menjalani perjalanan  

Penyerat Hijau

kami berjalan pada titik luka
dimana langit telah mencatat rincian akhir mutlak kemana arah melangkah
meringkuk disudut bumi menepi atau meraih bulan berada dalam bening pendarnya

sabda alam selalu coba kami baca sebagai tanda
dalam lingkar cerita sebagai mahluk bernama manusia
kami membawa senyum sebagai pelangi
dan hujan sebagai duka

selalulah waktu yang tergenggam pada jemari kami
menjadi detak yang membawa ke masa berikutnya; rahasia
dan mengusangkan titik sebelumnya; kenangan

This entry was posted on 13.05 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 Tanggapan