setiap kali hujan  

Penyerat Hijau

tak pernah ada sajak tercipta oleh jemari
ketika langit menjatuhkan hujan
tanpa kira yang pasti kapan henti

sebait kalimat bersandarkan kertas
terpekur sepi pada ruang
pandangi butir-butir hujan
berselaput kenangan
tentang senandung hujan kala lalu
tetesannya merayapi dinding renung
dan membentuk genangan yang dalam
pada pelataran

hujan baginya tak pernah ruahkan imaji
hanya gelayutkan mendung disetiap huruf
dan rindu yang tak terbendung pada sajak
setiap kali hujan jatuh turun ke bumi

This entry was posted on 13.53 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 Tanggapan