mungkin  

Penyerat Hijau

setelah sapa
mempertemukan kata dalam puisi
membunuh malam dengan penggal cerita dan tawa
tinggalkan larik-larik catatan juga tinta dalam sketsa
di atas meja rias kamarku

mungkin
bagimu batas singgah
telah cukup sampai senja nanti
dan ketika petang di palung dada
satu persatu rautku kau cincang
tanpa sisa kau buang ke lumpur hitam
dan namaku tanggal perlahan dari hatimu
jatuh menuju tanah

This entry was posted on 13.28 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 Tanggapan