tatap mata  

Penyerat Hijau

kala mata beradu
tatap meminta bisu meraja
merintikan malu di tiap kilas pandang yang melesat
serupa hujan panah tajam
menusuk dada
lagi..lagi..lagi..

lalu pada sepersekian detik berlalu
tingkah mengusar
kau semakin sering menangkap gelagat sipuku
aku sungguh malu

ribuan bebunga tiba saja merebak memenuhi ruang
beraroma terang serupa kunang
lalu lalang mendadak lenggang hanya ada kau dan aku
dalam kelit ambigu sang waktu

bertaut pada gelombang diam yang menggema ruang
batas cengkrama kita cakupkan alirnya pada garis desir
cukup mencecap rasa tanpa kekata
romantisme diam yang mempesona

200109

This entry was posted on 16.06 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

3 Tanggapan

cie... yank gie jatuh cinta yah???

tersirat banget loh!
pasti pipinya merah kaya tomat yah waktu nulis ne puisi..

duh masa sie..??
saya malah lagi
patah hati nie..:P
he..he.. ga dink
cuma dapet ide pas lagi denger lagu riang aja..
ga ada hubungan ma feel penyeratnya ko Dhe..:D
thanks yak