tentang 3 kata  

Penyerat Hijau

:puisi kopi sepi

puisi :kata diam-diam mengendap di sana
berbekal kenangan dan harapan
menunggu mata-mata merengkuh
dan membawanya bebas pergi jauh ke dunianya

kopi :waktu menghitam di permukaannya,
serbuk ingatan menjelma ampas kental melekat erat di dasar cangkir,
ruah aromanya semacam rindu menggugah rasa
dalam setiap teguk kepahitan yang legit

sepi :tangisan bisu puisi di secangkir kopi,
ketika melihat bayang matanya membaca kata-kata miliknya sendiri di rumah paling sunyi,
kesendirian




-ki 27 maret 09

This entry was posted on 13.09 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 Tanggapan