Entah pada apa aku rebahkan keluhan
keluhan tentang perjalanan
:perjumpaan kerinduan perpisahan
ahh..sekujur tubuh telah lelah
terlilit kesakitan tentang punah harapan
putaran waktu mengisi bejana kekosongan hati
yang mencipta trauma lara kepada percaya
lalu butir-butir keluh penuhi nurani
memualkan tiap sudutnya yang terhimpit sepi
di kericik sungai yang bening
kerontang ladang gersang
gelaran mega-mega biru
atau jalan setapak penuh bebatuan
tak adakah tempat cukup sepetak tersisa
tuk melebur keluh yang tak berkesudahan
This entry was posted
on 11.53
and is filed under
Sekedar menanam kata
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
1 Tanggapan