serupa bibir yang berkata
pada larik kalimat yang coba kutata
huruf-huruf sempoyong dalam kelunglaian
diantara satu bait dengan bait lainnya
terdapat lubang menganga
selingkar gulita yang tak terbaca
sebab terang telah mati terbunuh makna nyata
sisa
catatan teronggok dalam jemari patah yang sepi
ditemani hitam sebagai warna pada setiap baris
tak tertuntas menjelma sebagai tulisan
hanya potongan keluh tentang kerisauan
yang tergores dalam selembar kertas diam
This entry was posted
on 12.22
and is filed under
Dalam tulisan
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
1 Tanggapan