ketegangan antara logika dan nurani
benar-benar melelahkan. meski tidak sampai membuat stuck atau diam ditempat
akibat mereka rasa sering terkatung-katung
kadang menjelma remang muram lalu tiba-tiba saja riang terang
masih belum reda hujan sisa-sisa perasaan
genangan airnya pun masih membasahi pelataran
memastikan arti pesinggah : hanya datang lalu pergi
sungguh sangat sukar bagiku
atau sebenarnya itu adalah kondisi yang wajar'iah/alamiah
sebagai pemahaman yang harus ku pahami
dalam iringan situasi yang sedang tidak bersahabat
antara kefanaan dan kemayaan mereka sama-sama menyebalkan
di satu sisi kisruh lalu sisi lainya menambah ricuh karena jenuh
tapi paksakan berdiri selalu
sebab aku tidak ingin ketimpangan lainya muncul di saat aku sedang
berada di ruang yang tidak menyamankan hari-hari ini
setiap pagi harapan selalu menjelma
; kepada sang matahari harap bisa melepaskan risau yang tergantung muram pada dada
dan meredakan hujan yang mulai mengikis tanah nyaman pada bumiku...
semoga ..
semoga..lekas mewujud
..amien..
This entry was posted
on 11.54
and is filed under
Berada dalam kesintingan
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
Label Kata
- Berada dalam kesintingan (20)
- Bermain kata dengan Resta Gunawan (2)
- catatan ga_perlu_tau mulai lagi (1)
- Dalam Riang (17)
- Dalam tulisan (34)
- sehelai kertas tertawa dengan lelaki senja (12)
- Sekedar berujar (39)
- Sekedar menanam kata (39)
- sekedar rupa-rupa (2)
- Setengahku (21)
Teman
Mengenai Saya
- Hijau
- Kota Senyum, Jawa Tengah, Indonesia
- Saya hanya perempuan yang ingin mengolah kata meski masih sangat Dini.. dan hanya seperti ini saja
0 Tanggapan