mei hendak mengajakku berkeliling belantara
doakan semoga cepat kembali
supaya dapat menulis petualangan
lebih liar lagi
-ki 27april 2009
hati letih di sergapi ingatan
tentang sesuatu yang hilang ditelan gelap
menjadi bayang di antara lelap
tersesat di jurang penuh ratap
seperti gema senandung dalam hujan
ketika rindu runtuh di sebuah mata
kepul asap pada sepuntung rokok
yang abunya jatuh di permukaan asbak
menyisakan pahit ampang di lidah
dan dada diserbu sesak menahun
serupa itulah denyarnya
gemeratakan setiap sel tubuh
meski hanya sebuah molekul
-ki 220409
jalan-jalan di kota tua itu
kulihat menjelma sungai-sungai panjang nan curam
adalah itu mengapa aku tak pernah sampai
menujumu
-ki 100409
kau pergi sendirian
menuju kota sibuk dan tenggelam di hiruk pikuk
lalu mulai mabuk perempuan butuh peluk
aku di kepalamu kau tumbuk
hingga membentuk serbuk
sedang di sini
aku tinggal sendirian
memungut suntuk menghitung batuk di janji lapuk
hari-hari memburuk isi hati meremuk
mayatku tergeletak membusuk
-ki 100409
aku mulai paham bagaimana rindu dan janji harus kugenggam cukup di telapak tangan
dengan dada sesak, kantung mata bengkak, dan janji hanya menjelma isapan jempol di mulut kanak-kanak.
sebab sudah bukan rahasia bahwa perpisahan adalah jodoh bagi pertemuan
dan kisah kita salah satu bagian dari tubuh mereka.
aku mulai sadar bagaimana harus bangun pagi dan mengitung embun pada kaca jendela.
menyiapkan diri menitip anak mimpi pada tubuh hari yang tanpa matahari,
dan keredupan langit adalah kalut yang begitu menggenang di balik wajah tawa ketika melihat begitu mudahnya waktu berjalan sementara aku tiba-tiba pincang ketika melihat tak ada sesiapapun di sampingku.
aku mulai tahu bagaimana menghibur diri dengan rapalan doa agar senantiasa terjaga dari putus asa
atau menemui puisi mendengarkan dongeng tentang indah mimpi dari rangkaian luka dalam kata-kata.
sebab airmata tak henti mengeluh tentang masamu, ketika bunga matahari pernah tergambar di lembar kalender tahun lalu, yang kemudian hanyut oleh musim pembawa banjir di bulan kelabu desember kemarin.
-ki 100409
dan memang tak ada yang lebih abadi dari rasa
dia ada dan memberi rencana pada setiap jendela jiwa
tempat dimana sebuah cerita bermula
rindu adalah cara rasa memanggil kasih yang tumbuh
dengan harapan
akan menjadikannya bahagia atau sia-sia
sehelai duka atau suka
adalah ketika rasa berbicara tentang makna cerita
bagaimana kita merasa salah satu dari mereka
dan itu tak lebih dari sisi satu mata kita saja
-ki 080409
di rumah penuh lubang ini
tetesan air sisa hujan tengah malam menerobos ruang
lalu jatuh ke ember plastik kusam di sana -sini
terlihat kursi rotan mencari jejak kemana pergi pantat hangat
milik penghuni yang terbiasa menampung botol-botol bir, kertas dan tinta di meja kotor
penuh puntung rokok mentol hasil lemparan meleset
ke sebuah asbak kayu berbentuk kotak dari jemari berkuku lentiknya
di taman seekor burung gereja hinggap di dahan cemara
racau kicau dari paruh kecilnya kabarkan berita
tentang datangnya mentari; benda terang sebulat tutup kaleng susu
perenggut tempat di mana perempuan,sepi dan kata tinggal
hingga tak pernah ada sajak untuk pagi yang buta
-ki 070409
10 kata: pita, stasiun, jendela, arloji, radio
gelas, jalangkung, pohonjeruk, setrika, kereta.
*selembar catatan
sebuah lirik pada lagu sendu nan usang di chanel radio
menjelma eulogi kepulangan dan elegi kehilangan
pita hitam melingkar di pergelangan tangan nasib
menanda gelaran duka begitu sempurna selimuti kisah
rautmu semacam kereta berpenumpang kenangan
berangkat dan pulang di stasiun ingatan kepala milikku
setelahnya lusinan gelas berisi airmata tercetak persis
dengan angka yang tanggal satu persatu di arloji
ketika doa tak memberi hening kabar, kala rindu membakar degup sabar
kuramu sesaji ;ribuan sajak ilusi untuk boneka jalangkung
tertanam tepat di samping pohonjeruk yang tumbuh di tepi teras rumah
harap bisik gaibmu dapat kujumpa
bersama tetesan embun bening di mulut jendela kamar
jelma setrika yang merapikan lembar-lembar catatan karut semenjak sendiri
-ki 020409
Ps: kata2 darimu susah2 Ms.Res
semakin panjang sebuah jarak
maka pikiran semakin renyah di retakan oleh cemas yang tersesat di antara rindu dan cemburu
pada bunga mimpi dan busuk kenyataan
semakin panjang sebuah jarak
kenangan dan keyakinan menjelma dilema, berjalan memutari kilasan sembari menggenggam harapan
atau berjalan kedepan menanggalkan angan yang kian kelelahan,
meski setengah negeri impian telah terbangun dalam ingatan
semakin panjang sebuah jarak
kesunyian semacam pergelaran tanpa pengakhiran di sana-sini
airmata terjebak dalam luka tawa tanpa nyawa, tanpa sesuatu yang tak menjadikannya sia-sia
ketika memandang wajah hari yang selalu berganti cuaca tak terduga
-ki 310309
kau pernah menceritakan sesuatu yang kau gemari selain puisi dan dirinya,
sesuatu yang sering membuatmu bertemu dengan hal yang membentuk benda yang kau cinta
dan dia tak pernah bisa mengerti kenapa padanya, kau bisa menemui hal yang telah tiada
sebab yang dia tahu selain tak sesegar teh atau selegit cokelat
ia hanya tumpukan kafein lebih tinggi dari teh dan serbuk hitam yang pahit jika tersaji sendirian
ia tak pernah baik bagi lambung penyakitan dan lidah miliknya yang benci akan pahit
tapi untukmu ia menjadi sahabat, sahabat pengingat rasa pahit yang lebih baik daripada pahit yang terlahir dari dirinya
hingga genangan cinta kepadanya, tampak begitu getir
di barisan puisi-puisi yang sangat kau puja
-ki 290309
Label Kata
- Berada dalam kesintingan (20)
- Bermain kata dengan Resta Gunawan (2)
- catatan ga_perlu_tau mulai lagi (1)
- Dalam Riang (17)
- Dalam tulisan (34)
- sehelai kertas tertawa dengan lelaki senja (12)
- Sekedar berujar (39)
- Sekedar menanam kata (39)
- sekedar rupa-rupa (2)
- Setengahku (21)
Teman
Mengenai Saya
- Hijau
- Kota Senyum, Jawa Tengah, Indonesia
- Saya hanya perempuan yang ingin mengolah kata meski masih sangat Dini.. dan hanya seperti ini saja