jalan-jalan di kota tua itu
kulihat menjelma sungai-sungai panjang nan curam
adalah itu mengapa aku tak pernah sampai
menujumu
-ki 100409
:puisi kopi sepi
puisi :kata diam-diam mengendap di sana
berbekal kenangan dan harapan
menunggu mata-mata merengkuh
dan membawanya bebas pergi jauh ke dunianya
kopi :waktu menghitam di permukaannya,
serbuk ingatan menjelma ampas kental melekat erat di dasar cangkir,
ruah aromanya semacam rindu menggugah rasa
dalam setiap teguk kepahitan yang legit
sepi :tangisan bisu puisi di secangkir kopi,
ketika melihat bayang matanya membaca kata-kata miliknya sendiri di rumah paling sunyi,
kesendirian
-ki 27 maret 09
gerimis itu romantis, irama ritmis desir panorama hujan tipis tak terbilang
eulogi miris : kekal tangis ketiadaan mewujud kerat demi keratan
guratan roman sendu pun jejak haru membisu
gerimis itu raung elegi nestapa yang meruang
terperangkap di sedu linangan kristal bidadari
jatuh menuju bumi : titik demi titik
090309 -ki
temui pagi dalam dekap mentega dan taburan cokelat
mencari sisa hangat secangkir kopi basi
yang tandas di bibirmu tadi malam
100309 -ki
mata itu tak sendirian disepi yang nyalang
ada luka yang tinggal di tubuhnya
suka yang melawat dan rindu yang terawat
tinggal memaksa serupa jendela
tertangkap kapan saja di kedua bola mata merah
sebagai alamat tetap butir-butir air dirupanya
250209
selarik kalimat klise
bersembunyi di kaca sebuah mata
ketika hujan singgah tiba-tiba
100209
gelora muda-mudi
kembara setia
sepanjang masa
030209
:ndu
Mah, besok sabtu jemput Aku ya ?
"ga bisa anakku sayang, Ade mesti ke posyandu"
kenapa Ade terus to Mah ?
yang anak mamah kan Aku ?!
tuh barusan Mamah panggil Aku 'anakku sayang'
Ade ga dipanggil gitu !?!
030209
kala mata beradu
tatap meminta bisu meraja
merintikan malu di tiap kilas pandang yang melesat
serupa hujan panah tajam
menusuk dada
lagi..lagi..lagi..
lalu pada sepersekian detik berlalu
tingkah mengusar
kau semakin sering menangkap gelagat sipuku
aku sungguh malu
ribuan bebunga tiba saja merebak memenuhi ruang
beraroma terang serupa kunang
lalu lalang mendadak lenggang hanya ada kau dan aku
dalam kelit ambigu sang waktu
bertaut pada gelombang diam yang menggema ruang
batas cengkrama kita cakupkan alirnya pada garis desir
cukup mencecap rasa tanpa kekata
romantisme diam yang mempesona
200109
Happy New Year Everyone! May 2009 be a blissful one to you!
pagi esok rona baru semoga ku temu
terang mewarna setiap sudut hari
semoga semua hal terbaik berada di tahun 2009
dan aku mampu merengkuhnya
begitupun kalian semua
amiennn...
-Ki-
apa lagi yang bisa kuucap
sedang kebenaran pun tak akan kembalikan pelukmu
kau terburu -buru mengetukan palu di jeda diam kita
dan aku sibuk mengemasi murka yang kupendam
hingga telinga tuli sementara
saat kita saling bertemu muka
dan suaramu hanya serupa kepulan asap
perlahan sirna
tak berasa
sahabatku
malam ini ku tatap bulan bersaput awan tipis
serupa renggang kita, meredam diam sembari memeluk murka
entah di bagian mana pekat, tak saling kita pahami
hingga tak tahu bagaimana cara mengakhiri
sahabatku
angin bilang rindu pada kita
pada jendela yang biasa terbuka
dinding yang merangkum sunyi
dan kata keluar masuk seenaknya
sahabatku
lihat rautku kali ini
tampak tak seperti biasa
sebab kantung hitam
tak lagi bergayut di kelopak mata
berganti butiran bening mengalir tak henti
apakah memang tentang kita?
sedang makna masih saja menjadi tanya
iringan kata di persimpangan sangka
apakah terlihat oleh mata
sisi itu tak cukup menunjukan jawab
memahami bahasa agar percaya
terlampau sulit untuk ku
salah ?
dan lalu sebuah rasa mengada di balik raut kita
yang berbatas pada seutas benang pembagi tawa tangis
mengakui rasa setelah meredam dalam diam
sebagai langkah terbaik untuk sekian waktu
agar tak ada lara yang kita jamukan dalam perjumpaan
waktu sebagai pihak pendamai berbaik hati melepaskan ikatan diam
pada bibir kita yang tak pernah saling mengucap kata
akan tetapi dia menuntut perpisahan kita setelahnya
:Umm'ku
setelah hujan memutuskan pisah
di sisa dini yang meluruhkan kesetiaan berjalan pada bumi
sebelum habis jalan
semoga langit menebar pelangi di hamparan luasnya
jenak tuk resap kesah perih yang terbias
pada siluet jejak yang telah tiarap dengan dada terbuka
dengan leluka menganga
agar gejolak lekas surut di wewarnanya
dan awan biru merangkul
memapah menuju terang
lengkung senyuman berada.
*semoga selalu baik2 saja Om :)
wish U all the best
sesekali kudongakkan muka
pada jalanku yang menunduk
sepanjang musim ini
membaca sinar pengharapan
pada langit maha luas
ahh..!!!
masih
mendung
berkabung
tak berujung
dan pada tetimbang bimbang yang kerap usik langkah
sadarkah bahwa kurang atau lebih dalam diri
telah menjadi isi pena tinggal bagaimana meyelaraskan
pada helai-helai kertas yang kan di penuhi dengan catatan berikutnya
dan itu pun jika kita dekapi kesadaran
mutlak
mengiringi rindu akan sujud penghambaan kepada-MU
entah kenapa semakin banyak yang berbicara tentang waktu..
apakah masa tenggang bagianku telah di mulai?
percakapan dengan malam-malam lalu
telah mengucilkan sajak dilaci berbentuk kotak
tentang rentang jarak rindu-rindu pada pelataran
liku-laku waktu dengan jamahannya
tiada mampu kubaca sebab warna begitu asing
tergores pada sehelai kertas biasa
Label Kata
- Berada dalam kesintingan (20)
- Bermain kata dengan Resta Gunawan (2)
- catatan ga_perlu_tau mulai lagi (1)
- Dalam Riang (17)
- Dalam tulisan (34)
- sehelai kertas tertawa dengan lelaki senja (12)
- Sekedar berujar (39)
- Sekedar menanam kata (39)
- sekedar rupa-rupa (2)
- Setengahku (21)
Teman
Mengenai Saya
- Hijau
- Kota Senyum, Jawa Tengah, Indonesia
- Saya hanya perempuan yang ingin mengolah kata meski masih sangat Dini.. dan hanya seperti ini saja