hati letih di sergapi ingatan
tentang sesuatu yang hilang ditelan gelap
menjadi bayang di antara lelap
tersesat di jurang penuh ratap
seperti gema senandung dalam hujan
ketika rindu runtuh di sebuah mata
kepul asap pada sepuntung rokok
yang abunya jatuh di permukaan asbak
menyisakan pahit ampang di lidah
dan dada diserbu sesak menahun
serupa itulah denyarnya
gemeratakan setiap sel tubuh
meski hanya sebuah molekul
-ki 220409
dan memang tak ada yang lebih abadi dari rasa
dia ada dan memberi rencana pada setiap jendela jiwa
tempat dimana sebuah cerita bermula
rindu adalah cara rasa memanggil kasih yang tumbuh
dengan harapan
akan menjadikannya bahagia atau sia-sia
sehelai duka atau suka
adalah ketika rasa berbicara tentang makna cerita
bagaimana kita merasa salah satu dari mereka
dan itu tak lebih dari sisi satu mata kita saja
-ki 080409
barangkali dunia sedang berbaik hati
meminjamkan raut berhias senyum berlengkung bulan sabit milik bibirmu
mengisi remang lampu kamar dan semua sudut rumah sederhana,
ketika malam panjang melawat menyerukan nama
menabuh harapan atas kilauanmu di sana,
di situasi langka, yang hanya mampu kuraih dengan bola mata saja
dan meski isyarat tak pernah dapat kupahami kemana arahmu,
aku hanya yakin tentang ucapan seorang penyair
tentang *hal yang tak dapat kita ingkari yaitu cinta dan nasib,
kau tahu cinta milikku telah memilihmu
dan nasib milikku adalah ketika kau tak ingin menjadi pilihan perihal cintaku tersebut.
menurutku itu *bukan nasib buruk hanya saja nasib baik dalam rupa berbeda
-ki 27 maret 09
* :2 kutipan dari 2 penulis
pada batas sepi apa atau bagaimana semua selesai ?
setiap sekon melewati ruang itu
kau hanya mengeja helai-helai catatan cacat
dengan tangan bertumpu dan raut anggun tanpa airmata
tapi setelahnya ? sama saja bukan !
birunya tanda mata waktu masih setia menemanimu
mengumpulkan rindu dalam peluk tanpa sambut
menghirup dalam aroma luka tak terbalut
mereguk sisa-sisa rasa pada lukisan senja
: alur setengah gelap yang beranjak memekat
bukankah pada dedaun selalu ada ranting
pada kelopak selalu ada tangkai ?
sebagai tonggak agar ada gerak dan suara : cerita
tapi entah kau begitu rakus mencecap cemas di sekelumit sepi yang menubuh
bukankah ruang itu bisa kau isi selain sepi
diakah yang memilihmu atau memang dia cukup terpilih olehmu ?
entahlah..
040309 -ki
re-edit
telah sepertiga musim basah ia dekap
sejak elegi sunyi kepatahan hati menyinggahi
perempuan pasi merapal hari dengan ribuan puisi berjudul Mati
230209
sumpah
ini malam sungguh keparat
di gemuruh angin ada aroma pengap nafasmu
menusuk-nusuk syaraf hati yang masih sekarat
telinga bersimbah muak menangkap setiap riuh deru
yang menjelma bisik busukmu
oleh biru langitnya aku belingsatan
: ada gambarmu sekilas demi sekilas
di terangi gugusan bintang liar
sesekali tampak jelas ada senyum culasmu
menantang seberapa rapat airmataku tertutup
kala luka lama terbuka seketika
sial !!
160209
seperti mencoba menguras
pantai parangtritis
dengan sebuah ember bocor
100209
buka kalender
angka merah didalamnya berubah hitam
lirik dompet
tak ada lembar lebih dilembar-lembarannya
tengok dada sebelah kiri
serampangan masih berantakan
ahh nanti saja, kapan-kapan lagi !!
030209
arti sebaris kata cinta
mendekap kaku kita
di antara linang air mata
140109
coba tarik sedikit garis bibir
biar kulihat gurat senyum
di raut manjamu yang tampak muram
pagi ini
sebentar hilang sebentar datang
padahal di halaman tumpukan jubah
berbaris-baris kedinginan
menunggumu
lihat lihat
angin mengajak mereka bercanda
di hembusnya kencang lalu diam
angin tampak senang
melihat mereka bergelinjang
dengan gelitik nakalnya
ahh.. kenapa murungmu tambah akut
mukamu tertutup kedua tangamu
jelma awan kelabu
gelap!!
tanpamu
sejenak kemudian
gelisahmu menitik
pamerkan nyalang gulana
di tiap titik merintik
dan lagi
tergesa-gesa
aku mesti cepat selamatkan
jubah-jubahku
dari rimbun tangismu
yang kian menjadi
padahal
kau cukup tahu
aku muak tetangismu
jubah-jubah tak kering
semakin basah
pun meresapkan biru
di sisik tanda mata waktu
mari kembali bersama
saling berjanji mengikat hati
ke puncak mimpi
tak usah sangsi
meski pagi telah berganti
tak lagi sama seperti kemarin
jika kau hendaki
selepas ini
kau ku hampiri
mari..
kami bukan tidak mau di mengerti
hanya saja terkadang langit yang biru pun bisa dengan cepat berganti kelabu
lebih-lebih kami mahluk berwatak (tak ingin ada keabadian dalam diri kami)
kami sudi berjalan seperti udara memenuhi ruang juga seperti air yang mengalir
mengikuti sang muara yang berujung entah
akan tetapi jiwa kami masih menentang untuk segala panutan yang bukan kami tuju
kami memang masih menerawang langkah menuju makna hidup yang belum kami pahami
kami selalu sadar bahwa kami hanya bisa mencuri makna dari pergelutan kami dengan waktu
dan itulah yang menjadi bekal perjalanan selama ini
mensiasati kebodohan kami dengan mencari pengetahuan pada ruang-ruang yang kami singgahi
tolong jangan salah dimengerti
sungguh kami tidak bermaksud pongah
jika kami mencari sendiri artian
siapa diri kami
untuk apa kami
di bumi ini
itu saja!!!!
=> ahhh masing-masing manusia kan punya prinsip
; buruk dan baik prinsip kan resiko bagi yang menjalani
gtu aja lah ya!!!!
ribet kali!!
capedech_bgt: mb.nis
capedech_bgt: mbok bkin puisi
capedech_bgt: perempuan benci hujan
pikanisa: wooohhh
pikanisa: kebencian karena?
capedech_bgt: karena perempuan pernah punya lelaki yang begitu menyukai hujan,
pikanisa: hooooo
pikanisa: lelaki yang dulu disukai, tapi trus ninggalin dia gitu?
capedech_bgt: ya intinya hujan itu sebagai kenangan yang tidak si sukai bagi si perempuan
pikanisa: aq baru2 ini bikin Lanskap Kabut
capedech_bgt: iya ya
capedech_bgt: ahhh ayolahh
capedech_bgt: bkinkan untuk-aku
pikanisa: aq coba yo kii
capedech_bgt: maksa mode On*
capedech_bgt: dengan tatapan penuh sadis pula*
capedech_bgt: :))
pikanisa: iyoooo
pikanisa: iyooo
pikanisa: ;))
pikanisa: tak gawekne khusus
pikanisa: tapi amit sewu lek be'e bumbu2ne racocok yo ndhuk
capedech_bgt: beresss
capedech_bgt: saya minta mnrt versi mb.nis aja
pikanisa: hoookeeeeee
capedech_bgt: :
pikanisa: gawe sopo ki?;;)
capedech_bgt: untuk aku
capedech_bgt: dan bener2 untuk aku
pikanisa: :
pecinta hujan
sepertinya kulupa tarian hujan
yang kita peraga bersama.
bunyi kecipak sabda telikung awan menggantung
padu padan nada kendang halilintar
kadang sorak sorai panggilan hujan kita ucap bersama
hujaaaannnn…!!
ayolah curah.!!
ahhh semenjak ku lupa
ku letakkan botol-botol di sepanjang jalan
ku tadahi setiap bebulirnya
harap itu jadi botol kenangan tentang hujan,
dan dirimu
setelah semua botol penuh
ku tak segera memanennya
hanya pandangi kaca-kaca
aneh,
aku tidak hanya melupa
namun juga mendengki
Hujan.
pikanisa: sby, 311008
capedech_bgt: oh my god
capedech_bgt: cepet kali bkinya
pikanisa: wocoen sek ki
pikanisa: ini masih kasarannya
capedech_bgt: ora2 iki wes pas
pikanisa: urung tak wenehi judul
pikanisa: judul'e opo yooo?
capedech_bgt: ya sebagai pencipta silakan yang menamai
pikanisa: Sebuah kenangan tentang hujan
capedech_bgt: ya pas mb.nis
capedech_bgt: pas sekali
capedech_bgt: ahhhh
pikanisa: waduhh
pikanisa: temenan ta ki
pikanisa: syukurrrrr....#:-S
capedech_bgt: suwun tenan mb.nis
capedech_bgt: ahhh bagaimana lagi harus ku ucapkan kpadamu
capedech_bgt: terima kasie sebanyak terimakasie yang bisa ku ucap dengan mulutku
pikanisa: gawe sopo se kii
pikanisa: ;))
capedech_bgt: gawe aku
pikanisa: dudu... sumber inspirasi ne
pikanisa: kok malih dadi membenci hujan
capedech_bgt: ahhh masih tentang mata sayu mb.nis
pikanisa: >:D<
capedech_bgt: tar malem paling bakal ada hujan dadakan di kamar..dan aku yakin deres bgt mb.nis
pikanisa: biasanya selalu ada pelangi melengkung di setiap hujan
pikanisa: >:D<
pikanisa: kiii
capedech_bgt: ga tau lah mb.nis
capedech_bgt: aku masih aja ngotakin diri
CUT ^_^
percakapan dengan seorang kawan di surabaya..
dia khusus buatkan puisi permintaan saya seketika itu juga :D
TERIMA KASIH mb.NIS
ketegangan antara logika dan nurani
benar-benar melelahkan. meski tidak sampai membuat stuck atau diam ditempat
akibat mereka rasa sering terkatung-katung
kadang menjelma remang muram lalu tiba-tiba saja riang terang
masih belum reda hujan sisa-sisa perasaan
genangan airnya pun masih membasahi pelataran
memastikan arti pesinggah : hanya datang lalu pergi
sungguh sangat sukar bagiku
atau sebenarnya itu adalah kondisi yang wajar'iah/alamiah
sebagai pemahaman yang harus ku pahami
dalam iringan situasi yang sedang tidak bersahabat
antara kefanaan dan kemayaan mereka sama-sama menyebalkan
di satu sisi kisruh lalu sisi lainya menambah ricuh karena jenuh
tapi paksakan berdiri selalu
sebab aku tidak ingin ketimpangan lainya muncul di saat aku sedang
berada di ruang yang tidak menyamankan hari-hari ini
setiap pagi harapan selalu menjelma
; kepada sang matahari harap bisa melepaskan risau yang tergantung muram pada dada
dan meredakan hujan yang mulai mengikis tanah nyaman pada bumiku...
semoga ..
semoga..lekas mewujud
..amien..
Terserah saja
kini nanti sama saja
tak ada beda
........................
aku tak apa...
mmmm... berputar-putar hanya berputar...
kemudian memudar menghantar hambar
sebaiknya amnesia saja
pergi ke kutub utara
dengan lupa tanpa luka
mungkin bahagia ada
tentang cita cinta nyawa
berakhirnya tak jua suka
berjelaga dalam kelam
mata tumpu pada pena
hadap pada sehelai kertas
tak ada yang melintas
imaji mengeras
membatu menghantar jemu
waktu termanggu
menanti sepercik tinta
tertoreh dari pena
membentuk huruf menjadi kata
ngeBLANK-nya asli benar-benar sangat, entah kenapa aku juga gak paham???
ada sesuatu hal yang bersarang dan meremas-remas keras di dalam dada-ku
perasaan klise yang memuakan mungkin atau hal lain yang tak bisa ku nalari
entahlah........aku malas dan benci menelusuri
sejujurnya hari-hari ini hanya terisi dengan kemuakan saja...
kelamnya sangat pekatnya lekat, ahhhhhhhhhhhhhh ............aku lelah!!!
Kenapa aku tak mampu meredamnya? kenapa perasaan itu begitu liar mengobrak-abrik ketenangan?? Sial!!!!! aku makin kesal....
Begitu kuatnya rasa itu sampai aku terjungkal menuju sumur kepiluan...
padahal aku benci berkesah, aku benci mengeluh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Entahlah apa yang ku bicarakan?!?!? sejujurnya aku pun tak mengerti.....
mungkin sebentar lagi aku gila??!?!?!
MUNGKIN !!!!.
bulir bening di sudut mata
selalu luruh ketika risau menggelanyuti dada
bisu yang rapuh hanyut pada guguan yang kukuh
menggelar tirai kelam di lara yang tak jua berkesudahan
kesendirian yang menjijing peluh rindu
lama tak berpadu hingga pilu membuncah
mengaliri utas nadi yang detaknya mulai lemah
dan cinta yang kian punah
Pagi tadi ketika terbangun dari tidur, sebenarnya aku masih belum ingin
masih mau lelap dalam mimpi juga berteman kelam,
tapi sayang sinar matahari tak mau peduli ia tetap pendarkan sinarnya dengan galak
memasuki jendela kamarku...dan sinarnya buat mata silau.
huhhhhhhhhh....Pagi tahukah kamu jujur setiap kali bertemu denganmu ada dua perasaan dalam hati yanng berkecamuk. sebelah hatiku bilang 'aku merasa senang sekali masih bisa bertemu pagi menghirup nafas lagi belum mati. tapi sebelah hatiku yang satunya dia bilang ' aku muak bertemu denganmu pagi karena selalu saja akan ku temui hal yang sama lagi sepanjang hariku..seperti kemarin.
taukah kamu pagi, setiap kali aku tersenyum bertemu denganmu sebenarnya aku rasakan pahit harus sedkit membohongimu..bahwa tak sepenuhnya aku memujamu..
entahlah pagi aku ingin pergi membawa kenangan kita dan sembunyi di balik pelangi
tapi kupikirpikir aku bodoh sekali jika lakukan itu
toh percuma saja, tetap saja aku pasti bertemu denganmu setiap hari..
Label Kata
- Berada dalam kesintingan (20)
- Bermain kata dengan Resta Gunawan (2)
- catatan ga_perlu_tau mulai lagi (1)
- Dalam Riang (17)
- Dalam tulisan (34)
- sehelai kertas tertawa dengan lelaki senja (12)
- Sekedar berujar (39)
- Sekedar menanam kata (39)
- sekedar rupa-rupa (2)
- Setengahku (21)
Teman
Mengenai Saya
- Hijau
- Kota Senyum, Jawa Tengah, Indonesia
- Saya hanya perempuan yang ingin mengolah kata meski masih sangat Dini.. dan hanya seperti ini saja