coba tarik sedikit garis bibir
biar kulihat gurat senyum
di raut manjamu yang tampak muram
pagi ini
sebentar hilang sebentar datang
padahal di halaman tumpukan jubah
berbaris-baris kedinginan
menunggumu
lihat lihat
angin mengajak mereka bercanda
di hembusnya kencang lalu diam
angin tampak senang
melihat mereka bergelinjang
dengan gelitik nakalnya
ahh.. kenapa murungmu tambah akut
mukamu tertutup kedua tangamu
jelma awan kelabu
gelap!!
tanpamu
sejenak kemudian
gelisahmu menitik
pamerkan nyalang gulana
di tiap titik merintik
dan lagi
tergesa-gesa
aku mesti cepat selamatkan
jubah-jubahku
dari rimbun tangismu
yang kian menjadi
padahal
kau cukup tahu
aku muak tetangismu
jubah-jubah tak kering
semakin basah
pun meresapkan biru
di sisik tanda mata waktu
This entry was posted
on 14.28
and is filed under
Berada dalam kesintingan
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 Tanggapan