pekat mengawan dingin memekak kalut
senandung malam kirimkan derap senyap picisan ke bait-bait sajak
membaca hitam tulisan tangan
sebuah elegi perjalanan kenyataan
langit-langit kamar gantungkan sepetak gambar samar
resah menggulana usik hasrat pejam dari puncak lelah
perihal dada : kepermanenan porak poranda sisa persinggahan lalu
antarkan kepingan rindu manja yang kisruh riuh mengaduh
seketika bola mata nyaris tenggelam
di laut yang mendadak merabung pada pelupuk
aku terasing di kedalaman diam
mencari keberadaan pembuat huru-hara pembuka catatan waktu
140109
This entry was posted
on 12.49
and is filed under
Sekedar menanam kata
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 Tanggapan