Di limbungnya hati yang tengah menantiberpasrah diri adalah sesuatu yang pasti
meski akhir adalah mati
Di sesaknya rindu karena menunggu
candu akan dirimu buat laku yang tabu
meski pilihan adalah malu
Di lenggangnya waktu yang terus kunanti jawab
aku tak temu kamu diantaranya
kau menghilang dengan hujan yang tak pernah berakhir dihati
dengan gugu yang deras dan raung jadi kilatnya
	This entry was posted
	on 13.42
	and is filed under  
	
Dalam tulisan
	.
	
	You can leave a response
	and follow any responses to this entry through the 
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
	


0 Tanggapan