Janji  

Penyerat Hijau

pergantian musim yang di lalui
kemarau juga penghujan
yang tersemai tak jua kau petik

sedang bunga mulai melunglai layu
daunan telah kuning mengering
batang dan ranting rapuh runtuh

masa yang tiada bertepi
janji tinggalah janji

Tadi Malam  

Penyerat Hijau

kelam menyinari
jangkrik menemani
ruah aroma kopi padati ruang
pejam tak jua datang

secarik kertas lusuh
sebuah pena hitam
tergeletak masam
di meja tua tak beralas

dua mata tak acuh
jemari tampak angkuh
saling mengirim diam
tenggelam di kebisuan malam

Gelang kayu  

Penyerat Hijau

Cinta tertaut gelang
ketika gelang hilang
maka cinta pun melenggang
tanpa pesan tanpa kesan

dan sisa :
aku di biarkan dalam gamang
yang membingungkan
juga bersama tanya,

: kemanakah kau gelang ???

Akhir  

Penyerat Hijau

Bilik jiwa mengatup
ruang hati tertutup

debar jantung menghambar
hela nafas melemah

sebaris pilu menghantar gugu
merebahkan setumpuk kelu

ketika pagutan ku akhiri
kisah kita pun terakhiri

saling sendiri lagi
...................

Feel IV  

Penyerat Hijau

Mmmmm....... Cepat atau lambat memang akhir akan selalu ada
entah berakhir apa maka jalani saja!!

ayolahh bukankah dunia itu tak selebar daun jeruk!!!!
kenapa mesti biarkan pilu memelukmu??
di persimpangan lainya pasti tawa sedang tunggui kita
bergegaslah kemasi luka kita buang di tong sampah depan rumah
tak perlu jauhjauh di sana saja supaya kita tak lupa bagaimana rupa luka
siapa tahu kita temui lagi dengan bentuk beda dan kita telah sedkit tahu cirinya
hingga kita terbiasa bertemu dengannya..

ayolahhh lekas kembangkan senyummu
terbangkan jiwamu dan mengalirlah bersama air
menghembus bersama udara, tetap pijakan kaki pada bumi
jangan dulu kau bunuh asa rindu
sebab kau butuh itu untuk melaju bersama waktu
agar kau tahu hidup itu tak melulu duka
di baliknya selalu ada makna yang buatmu suka
jadi coba pahami saja

Teing ah...  

Penyerat Hijau

Selambatnya hari ini aku coba untuk tidak lagi mengungkap tanya dalam hati
Biar semua tetap jadi apa yang ada...

Semalan aku menunda pejam
Menghimpitkan bantal ke muka
sambil terus bergumam...
kapan..? kapan...? kapan...?
kenapa aku terus belum dapatkan?

kemudian pikiran memulai debat
nurani menyangah menjawab dan menolak
apa yang tak pasti tak bisa aku patri..
semua di awali dari sini...
di nurani ketika niatan kita jadikan ada

Ahh selalu saja kesah membuat gerah..
menitip tanya membuat aku bicara dengan kaca pada muka...
sebaiknya mulai saja benahi diri...
apa yang membuat kita adalah diri kita...
mari..mari..sekarang kita hantarkan saja
tanya ke pelukan jawab...
biar mereka memuat segala isi
juga lahirkan satu kepastian
aku yakin pasti bisa....jalani semua!!!!!!!!!!!!!

Menyapa Mu  

Penyerat Hijau

Kau sedang sibuk bercelotehan
Sambung saling nimbrung

Sedang aku disini bingung
Berpaku tangan menahan tanya

Berasa-rasa dia atau dia?
Tapi yang mana?
Sudah sampai mana?
Yang bagaimana?

Pola yang kau alurkan
Imaji yang di sajakkan
Rangkaian tulisan yang kau padu padankan
Berlari-lari liar

Memutar-mutar akal
Lalu kemudian aku terjengkal

Di dalam Buatanmu
Aku semakin terlihat dangkal

tulisan buat UM'H.seno dulu bgt!!!!

Dalam Harapan  

Penyerat Hijau

Di sudut benak yang mengambang pada pengaharapan
Terkias nestafa diantaranya
meski kadang tawa singgah sejenak disana
tapi selalu saja lara yang berkenan di dalamnya

Pada sejumput rumput di halaman
kutanyakan kemana angin membawa nyaman
agar nestapa pada bilik dinding yang membelenggu ini lekas hilang
dan tanggalkan segala keraguan
pada pengharapan yang tak kunjung mapan

........  

Penyerat Hijau

Ahhhhh...cuma seputar amnesia...
amnesia dan amnesia....jadi kaya orang buta
orang yang buta dengan Realita yang ada.

sepi memang sepi tapi jangan berdiam diri
seperti sapi dalam tempurung!!!!!
(halahhh apaan itu mah katak kali!!!)

mmmmmm kata terasa memusuhi aku ???
sepertinya dia muak dekat denganku??
ahhhh semoga cuma perasaanku..saja.

SEMANGAT...SEMANGAT..!!!!!!


Kali ini  

Penyerat Hijau

perduli menutup mata
hilangkan tanda
tak acuhkan kata
melupa

detik ini
rajutan mimpi
lunglai letih meniti
jiwa menepi

cukup sepi saja
dan sepi memang cukup mengisi
pada hari pada diri
teresapi kali ini

Terserah-Nya GLEN. F  

Penyerat Hijau

Terserah kali ini
Sungguh ku tak kan perduli
Ku tak sanggup lagi
Jalani cinta denganmu

Biarkan ku sendiri
Tanpa bayang-bayangmu lagi
Ku tak sanggup lagi
Mulai kini semua terserah

-------------------------------
berasa ga penting paan coba....
ahh sekali-kali termehek-mehek tak apa lah ya..

Feel III  

Penyerat Hijau

Serasa begitu pas...kata Terserah
dengan kata itu aku biarkan semua mengambang dengan bimbang,
aku tak perduli kau rasai apa..
aku tak perduli kau perduli dengan apa yang kurasai

ah...kalau-pun aku mesti beranjak pergi ,dan aku yakin pedih mengikuti-ku tapi tak apa..
masih ada sepi, ada puisi, ada jemari dan imaji menemani..
aku yakin riuh pilu pasti mengumpul merangkuliku satu persatu..
mereka rindu sendu guguanku..

waktu pasti menggodaku dengan kenangan !!!!!
Terserah saja dengan sendiri
pun aku tetap tak apa..



Feel II  

Penyerat Hijau

Terserah saja
kini nanti sama saja
tak ada beda

........................
aku tak apa...

feel 1  

Penyerat Hijau

mmmm... berputar-putar hanya berputar...
kemudian memudar menghantar hambar

sebaiknya amnesia saja
pergi ke kutub utara
dengan lupa tanpa luka
mungkin bahagia ada

tentang cita cinta nyawa
berakhirnya tak jua suka

Kepada Ibu..  

Penyerat Hijau

Di renta wajah yang berhias peluh
jalan tertatih dengan tulang rapuh
tertaut beban di sela senyum hangat 
terkias lelah di kelopak sayu matamu

jemari pembelai rambut
bibir penggumam kesal
suara hadirkan nyaman
kutunggu dengan pilu

ketika bisu di antara kita ada
aku rindu kau panggil 'Nak' ibu


Diammu  

Penyerat Hijau

Diam-mu kuliti pekat suka
menyayat bahana sesak raga

sungkurkan rubuh tubuh berpeluh
koyakan hela mericuh denyut pilu

merendam wajah penat duka
di airmata terhujam pedih luka

Diam-mu serupa batu 
tak terbaca meski
angin membelai 
hujan membasahi
mentari menerangi 
bulan menemani

gundukan merah tanah
papan berhias nama
kau acuhkan aku
dengan diam-mu
------------------------------------------------------
= cuma berkata-kata..teringat ma 'AKi '( PAPI )

KANGEn sangat!!!

" ~ fajar juli ~ "  

Penyerat Hijau

"...puisi ini adalah kado ulang tahun untuk Kiki..;...moga gumilang semua gita, cita, dan cintamu yah...hehehe ^_*..."
"...Ki, bacanya pake smua intonasi, nada, dan kecepatan yg memungkinkan dan sesuai yah.., bisa lucu, tegas, mendayu, cepat, melambat, tinggi, merajuk, melemah, centil, males, sarkas,...dsb..."

" ~ fajar juli ~ "

Tag : kehidupan rentang penat-Nya!, renungan doa tuk ulang tahun Kiki ;)

Sesungging kelopak merupa lantun lentiknya
Seuntai genderang melepas pancar rinainya

Seteguk..., dua teguk...tiga, tak terkira
Hamparan hijau juli sore pijak tiada tara

Yuuhuuuuuu...!
Tun itu nan.., yang membawa budi
Tentunya adalah ning.., dalam welas asih
Itu juga doaku...!

Setanjak...dua tanjak, menapak arak-arak
Hmmm.., rangkai-merangkai semampai rampai
Sekembang jadi, seulas rekah penjuru marak
Payung di payung.., gayung-menggayung capai-mencapai

Ya iyyalah..!
Bukan halaahhh!
Kan, remahmu pelepahmu.., yang nyala meruah pijarnya
Kereta kala pun.., mendengung gumilang ruahnya

Kualamu menanti sapa di depan sana
Bukan kutub utara berlari menyapa rana

Coba.., pedang apa kau asah pintal?
Cikal bercahya songsong titian fajar!



============
jul0508, sby
*padanan sejauh-jauh perjalanan#
TO: KIKI
FROM: MBAHYUS a.k.a YUSWAN TAUFIK
-----------------------------------------------------------------------------------

*..kuala = muara

- Juli -  

Penyerat Hijau

Ramai selamat membelai
mengecup dahi lekatkan doa
terurai jejak pada alamanak
bulan juli pada hari kelima
betandanglah angka baru usia


----------------------------------------

Ucapan-Ku  

Penyerat Hijau

: kiki

tawa berpesta
rayakan usia
riuh ucapan
pekat kecupan
gelimang doa
teriakan suka
menggema di antara
bulan tujuh hari kelima
========================

ha.ha..narsis tenan je...
:D :) :) :)
wish U all the Best...
amien.
...



Pemilik Mata Sayu  

Penyerat Hijau

bila bayang hilang
racau mengacau
kalut membalut
di ruang sepi hari

terikat sedan
tertikam gamang
lucuti nyaman
di sela relung hati

keruhnya sumur rasa
menyisa jemu keluh
terbelah batu ingin
mencipta muara bening

pada pemilik mata sayu
kutitipkan asa
agar bayang nyata
untuk selamanya

Rindu...  

Penyerat Hijau


Rindu terasa bengis
temu tak terkais
lukis rintik gerimis
di rongga dada tipis
senyum kulum miris
tangis nyeri mengiris

==============
= ga romantis yak
aduhh Rinn aku ga bisa bkin romntis..

Lelaki Mata Sayu  

Penyerat Hijau

: Ino

Di mata sayu-mu
aku tanam rindu
berpagar tawa
harap rekah cinta
meski sering tertumbuhi
rumput luka tak tereka
di tanah sekitarnya

amarah menjelma kilat
airmata sebagai hujan
pengertian sebagai mentari
dan percaya sebagai pelangi

di mata itu




Sesal  

Penyerat Hijau

Perih mengikat
terasa jelas menyayat

raga lumpuh
bibir lepuh
malu
kelu

kata maaf tak sampai
rasa salah tak jua usai

-------------------------------------

= masih karena bapak yang minta2 itu
huuffhhhhhhhhhh......................

Umpatan Di Perempatan  

Penyerat Hijau

Bapak tua dekil mengumpat
" ahh dasar perempuan jilbab sesat
lihat orang di perempatan sekarat hanya lewat
seperak darimu aku tak dapat"

Tenggorokan tersedak
kaki hilang pijak
perempuan tercengang hebat
sebab recehan ia dapat kasar umpat



...........................................................

=
nyesel di umpat orang minta2

huhhhhhhhhh

ISenk....  

Penyerat Hijau

BULAN JULI MERENDA HARI
MENGAWALI MEMPERBAIKI

SEMUA ADA PADA JULI-KOE


LOVE YOU JULI

Aku Mau Tawa  

Penyerat Hijau

tawa kaitkan lagi kailmu padaku
biar terpancing hati
kau lukis lagi warna pada hari
duka biar kulipat dalam kalbu
kusesapkan pada jemari waktu


ketika renyah suara tawa
memadatkan semangat jiwa
mencerahkan lagi binar-binar kata
mengisi lagi sajak yang telah tiada
menguliti luka pada imaji yang tak tereka