semakin panjang sebuah jarak
maka pikiran semakin renyah di retakan oleh cemas yang tersesat di antara rindu dan cemburu 
pada bunga mimpi dan busuk kenyataan
semakin panjang sebuah jarak
kenangan dan keyakinan menjelma dilema, berjalan memutari kilasan sembari menggenggam harapan 
atau berjalan kedepan menanggalkan angan yang kian kelelahan, 
meski setengah negeri impian telah terbangun dalam ingatan
semakin panjang sebuah jarak
kesunyian semacam pergelaran tanpa pengakhiran di sana-sini
airmata terjebak dalam luka tawa tanpa nyawa, tanpa sesuatu yang tak menjadikannya sia-sia
ketika memandang wajah hari yang selalu berganti cuaca tak terduga
-ki 310309
	This entry was posted
	on 12.58
	and is filed under  
	
Setengahku
	.
	
	You can leave a response
	and follow any responses to this entry through the 
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
	


0 Tanggapan