andai nanti
perjalanan sesaatmu,
mengusangkan aku
di balik telapak kakimu
dan aku tak mendapati kembalimu
untuk secuil sapa
ijinkanlah aku
merangkai rindu untukmu
meski hanya di balik barisan puisi
dan ribuan pesan bisu
di kotak kekatamu
This entry was posted
on 14.08
and is filed under
sehelai kertas tertawa dengan lelaki senja
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 Tanggapan