seraut jiwa tegap tegas
jabarkan satu persatu reniknya
berjalan mencari terang
bukan akan tapi selalu
rebahkan harap ke pangkuan langit
hingga dekapakan terasa semakin hangat
leram dalam eramnya
dalam setiap detik
urainya selalu saja berderai
kedip masa lalu dan siluet masa datang
memekak indra
mengirimkan sulur-sulur
pada ilalang yang tak berkembang
di rimbun padang
remang
*post di My kapasitor juga
This entry was posted
on 14.11
and is filed under
Sekedar menanam kata
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 Tanggapan