tersenyum atau tataplah tuju adaku
sebagai isyaratmu dalam bentuk laku
agar mampu endapkan resah yang melanda
ketika setitik rasa sambangiku
getarkan rongga-ronga dada
untai bait-bait rindu di sisi malu
yang terasa mengganggu
di jumpa kali ini
membentuk gelagat kaku
yang tak terpapar dalam ucap
terbacakah tanda-tanda ini
ketika bibirku hanya terkatup
memendam deru asmara yang menggelora tak terungkap
dan jemari munggil berharap mampu raih hati
engkau sang terdamba sebagai kekasih pasti
10.nov.08
This entry was posted
on 13.49
and is filed under
Sekedar menanam kata
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 Tanggapan