akhirnya pertemuan
hanya menyisa punggung sebagai muka
semakin mengecil di hadapan bola mata
lalu hilang terbasuh butiran bening airmata
perih pun menyempitkan ruang lapang di dada
hampa
This entry was posted
on 15.24
and is filed under
Sekedar menanam kata
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 Tanggapan